PERTEMUAN I
SEKAPUR SIRIH PENDIDIKAN SENI RUPA
Menjadi guru SD adalah impian saya.
Tentunya sebagai seorang guru SD kita tidak hanya dituntut untuk mampu
menguasai 5 (lima) mata pelajaran yaitu
IPA,IPS, Matematika, PKn, dan Bahasa Indonesia. Akan tetapi juga kita dituntut
untuk menguasai mata pelajaran muatan lokal, salah satunya adalah Seni. Seni
itu beragam jenisnya, kali ini saya akan memaparkan sedikit pengalaman selama
mengikuti perkuliahan pendidikan seni rupa. Dalam kurikulum jurusan PGSD,
pendidikan seni rupa termasuk di dalamnya. Mata kuliah ini muncul di semester
VI pada kurikulum PGSD tahun 2010. Dosen pengampu mata kuliah ini adalah Bapak
Drs.Jajang S. M.Si. Untuk kelas E semester 6.
Pada pertemun awal, adapun kegiatan
yang dilakukan adalah perkenalan, kontrak kuliah, dan pengetahuan tentang seni
rupa. Dapat saya rangkum sedikit penjelasan dari Bapak dosen pengampu
bahwasannya seni itu berkaitan dengan penghargaan dan keimanan serta mengajari
anak-anak untuk bersyukur. Seni rupa
adalah seni yang mengutamakan bentuk atau rupa. Adapun jenis seni rupa yaitu
seni lukis, seni reklame, seni patung, seni keramik, seni ukir, seni tekstil,
seni ilustrasi, seni fotografi, seni kaligrafi, dan sebagainya. Dari sekian
jenis seni rupa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam seni murni dan seni
terapan. Karya seni murni merupakan karya seni yang mengutamakan keindahan
sedangkan karya seni terapan karya seni yang mengutamakan kegunaan
(fungsional).
Setelah memaparkan sedikit
pengetahuan tentang seni rupa, untuk minggu depannya kami ditugaskan untuk
membawa peralatan untuk praktik seperti cat air, kuas cat air, kuas cat minyak,
tempat air, lap, palet, kertas, kertas gambar A4, Koran, dan tempat air. Kami
akan diajarkan bagaimana cara mencampur warna-warna dasar pada cat air dengan
membuat pola-pola hingga menciptakan warna baru dari hasil penumpukan
warna-warna dasar tersebut.
Hanya itu pemaparan sedikit tentang
pelaksanaan perkuliahan pendidikan seni rupa pada pertemuan 1, mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penyampaian. Sekian dan terima kasih :) .
PERTEMUAN
KE 2
DESKRIPSI
HASIL KARYA SENI RUPA
(EKSPLORASI
WARNA DENGAN CAT AIR)
Akhirnya
minggu ke 2 pertemuan seni rupa pun tiba, sesuai dengan arahan pak dosen
pengampu sebelumnya kami sudah membawa peralatan yang diperlukan. Ketika
melaksanakan kegiatan bereksplorasi dengan cat air, dimana sesuai dengan
petunjuk dari bapak dosen pengampu bahwasannya ketika mencampur warna hendaknya
jangan mencampur warna pada palet, akan tetapi kita bereksplorasi menggunakan
warna dasar misalnya warna merah atau biru di kertas gambar A4, warna itu kita
bentuk sesuai dengan pola yang kita inginkan misalnya membentuk pola lingkaran,
segitiga, dan sebagainya tergantung imajinasi kita. Setelah warna yang kita
oleskan pada kertas gambar kering barulah kita menumpuk warna tersebut dengan
warna lain. Untuk menghasilkan warna baru hendaknya antara warna dasar dan
warna penumpuk corak warnanya tidak terlalu dekat, misalnya antara warna merah
dan coklat jika ditumpuk tampak tidak ada kesan timbulnya warna baru, ini
adalah kesalahan saya ketika menumpuk warna. Dari kesalahan tersebutlah saya
akhirnya menjadi tahu bagaimana tekhnik yang benar ketika mencampur warna dan
menghasilkan warna baru. Berikut ini adalah hasil karya saya dengan mengaplikasikan
cat air dengan beberapa warna,
Dari percobaan mengaplikasikan
beberapa warna cat air pada kertas gambar, seperti gambar di atas terlihat
bahwa terjadi pembentukan warna baru dari penumpukan warna-warna. Meskipun dari
percobaan yang saya lakukan kurang terlihat adanya perbedaan warna dasar dan
warna penumpuk.
Selain
memberikan tekhnik mencampur warna, Bapak dosen pengampu juga memberikan
pengetahuan yang menurut saya itu baru dan mungkin akan menarik jika diajarkan
di SD. Tekhnik itu sederhana akan tetapi juga diperlukan ketelitian, imajinasi,
serta skill di dalam pembuatannya. Jika kita salah memposisikan warna dan
kurang mengerti dengan tekniknya maka gambar yang dihasilkan juga kurang baik.
Bapak dosen pengampu memberikan contoh cara pembuatannya, pertama dengan
melipat kertas gambar A4 menjadi 2 bagian yang sama kemudian satu bagian diisi
dengan berbagai warna dari cat air serta memposisikan warna-warna tersebut
sesuai dengan bentuk yang ingin dibuat. Setelah selesai mengisi warna di atas
kertas, langkah selanjutnya adalah menutup bagian kertas yang diisi warna
dengan kertas yang tidak diisi warna, dalam keadaan tertutup kertas tersebut
ditarik dengan penggaris. Setelah dibuka, alhasil karya yang terbentuk
menyerupai binatang dan sangat bagus. Saya menjadi tertarik untuk mencobanya,
meskipun sudah beberapa kali saya mencoba gagal, ini dikarenakan penempatan
posisi warna yang kurang pas, terlalu lama membiarkan warna dalam posisi
terbuka sehingga ketika di tarik kertas menjadi rusak, imajinasi yang kurang
sehingga menjadi kesulitan dalam menentukan pola yang diinginkan seperti apa. Berikut
ini hasil eksplorasi saya, mohon maaf jika karyanya kurang bagus karena saya
bukan orang seni hehee…..
Sekiranya,
itu pengalaman hasil eksplorasi saya tentang materi yang diajarkan pada
pertemuan ke 2 ini. Terima kasih :)
PERTEMUAN
3
MENGANALISIS
PENGELOMPOKAN KARYA SENI RUPA BERDASARKAN KENYATAAN DI LAPANGAN SESUAI DENGAN
TEORI SENI RUPA BARAT
Setelah
minggu lalu praktek mengeksplorasi warna dengan cat air, maka pada pertemuan ke
tiga ini kami tidak lagi kuliah praktek akan tetapi kuliah teori, tentang teori
seni rupa barat. Adapun penjabaran teori
seni rupa barat yang dapat saya rangkum dari bapak dosen pengampu adalah:
Teori
seni rupa barat pada awalnya diciptakan oleh pelaku seni rupa kota dengan
tujuan untuk membedakan kelas sosial pelaku seni rupa antara orang desa (non
akademisi/pedesa) dan orang kota (akademisi/pekota). Dari segi penamaannya pun
juga mengalami perbedaan, dimana pelaku seni rupa di kota menyebut dirinya sebagai artist (seniman) sedangkan
orang desa mereka sebut sebagai perajin (artisan). Padahal dari karya seni yang
dihasilkan oleh pelaku seni rupa di desa tidak kalah bagusnya dengan karya seni
yang dihasilkan oleh pelaku seni rupa kota. Hanya saja dari segi pendidikan
pelaku seni rupa kota mendapat pendidikan khusus dan pelaku seni rupa di desa
tidak mendapat pendidikan khusus.
Berkaitan
dengan seni murni dan seni terapan, menurut seni rupa barat seni murni
merupakan suatu karya seni yang mengutamakan segi estetika, sedangkan seni terapan mengutamakan segi
kegunaan (fungsional). Berikut ini saya mencoba menganalisis dan mengelompokkan
jenis-jenis seni rupa ke dalam seni murni dan seni terapan.
Tabel
1. Analisis Jenis-Jenis Seni Rupa
Seni Murni
|
Seni Terapan
|
Seni
lukis
|
Seni
ukir
|
Seni
ukir
|
Seni
reklame
|
Seni
patung
|
Seni
fotogarfi
|
Seni
kaligrafi
|
Seni
keramik
|
Seni
fotografi
|
Seni
tekstil
|
Seni
ilustrasi
|
-
|
Seni
mozaik
|
-
|
Pembahasan
:
- Seni lukis, digolongkan ke dalam seni murni. Karena pada lukisan fungsinya hanya sebagai pajangan, dan tidak mempunyai nilai fungsi.
- Seni ukir, digolongkan ke dalam seni murni dan terapan. Seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, seni ukir ini tidak hanya berfungsi untuk memperindah sesuatu akan tetapi seperti kenyataannya di lapangan seni ukir ini telah memiliki nilai fungsi baru yaitu sebagai seni terapan juga. Misal contohnya ukiran pada pintu, seperti yang kita ketahui pintu itu memiliki nilai fungsional yang berguna untuk membuka dan menutup ruangan.
- Seni patung digolongkan ke dalam seni murni, karena patung hanya memiliki nilai keindahan saja.
- Seni fotografi, sesuai dengan kenyataan di lapangan memiliki dua nilai sekaligus yaitu nilai murni dan nilai terapan. Ketika foto hanya digunakan sebagai pajangan saja maka ia memiliki nilai murni. Ketika foto digunakan untuk membantu menginformasikan sesuatu maka akan memiliki nilai terapan.
- Seni kaligrafi, ilustrasi, mozaik digolongkan ke dalam seni murni. Karena sesuai dengan pengertian kaligrafi yaitu seni menulis indah, dari pernyataan tersebut dapat kita simpulkan seni kaligrafi tidak memiliki nilai fungsional, kita hanya bisa menikmati keindahan tulisannya saja. Seni ilustrasi dan mozaik, digolongkan ke dalam seni murni karena sesuatu yang dihasilkan berupa gambar yang berfungsi untuk memperjelas suatu pernyataan, di dalam seni ilustrasi terdapat nilai keindahannya begitu pula pada seni mozaik.
- Seni reklame, contoh dari seni reklame misalnya brosur, spanduk, baliho, stiker, dsb. Dari sekian jenis reklame tersebut sama-sama berfungsi menginformasikan sesuatu, sehingga disebut sebagai seni terapan.
- Seni keramik, contoh seni keramik misalnya vas bunga yang terbuat dari tanah liat, vas bunga tersebut berfungsi sebagai wadah dari bunga agar tidak jatuh. Sehingga seni keramik dapat digolongkan sebagai seni terapan.
- Seni tekstil, contoh seni tekstil misalnya pakaian yang kita kenakan itu menandakan bahwa seni tekstil dapat dikategorikan sebagai seni terapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar