TEKNIK
“AIR BRUSH” SEDERHANA
Semasa duduk di Sekolah Dasar, saya pernah mempraktekkan
membuat sebuah karya seni dengan memanfaatkan teknik “air brush” ini. Dan
sekarang di bangku perkuliahan saya bertemu kembali dengan materi ini yang
tentunya isi materinya lebih berkembang dari pada yang saya dapatkan sewaktu di
bangku Sekolah Dasar.
Teknik “air brush” ini merupakan sebuah teknik membuat
sebuah gambar dengan cara menempelkan suatu benda dua dimensi (daun, kertas
yang sudah dibentuk menyerupai bentuk yang di inginkan) di atas kertas gambar,
selanjutnya di tetesi dengan pewarna yang sudah di campur dengan air dengan
cara menaruh pewarna tersebut pada sikat gigi lalu di gosok-gosokkan secara
berulang-ulang pada saringan tepung (sisir) sehingga menghasilkan bentuk objek
dua dimensi tersebut melalui “brush” atau titik-titik warna di sekitarnya.
Pada praktek yang saya lakukan, membuat sebuah gambar
dengan memanfaatkan teknik “air brush” ini tidaklah mudah Karena dibutuhkan
sebuah kesabaran dan ketelitian. Adapun alat dan bahan yang saya gunakan yait:
sisir bekas, saringan tepung, sikat gigi, pewarna (cat air). Saya mengambil
daun “pare” dan daun “sida-sida” sebagai bendanya dan saya tempelkan di atas
kertas gambar A4, saya mencoba membandingkan “brush” yang dihasilkan oleh sisir dan saringan tepung. Pada saat
menggunakan sisir, ternyata brush yang dihasilkan kurang maksimal ini
dikarenakan sekat sisir yang terlalu besar dan juga menimbulkan
gumpalan-gumpalan air di sekitar sisir sehingga jika gunpalan tersebut tidak
segera di buang bisa jadi jatuh dalam kertas gambar dan menimbulkan brush yang
cukup besar. Lain halnya dengan menggunakan saringan tepung, kualitas brush
yang dihasilkan baik, dan brush an nya pun tidak menyebar kemana-mana sehingga
saya bisa memadukan warna lebih dari satu warna dalam satu bidang kertas
gambar.
Berikut ini adalah hasil gambar menggunakan teknik air
brush dengan saringan tepung sebagai penampangnya.
Mohon masukan dan sarannya . Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar